Indonesia Investment Day: Saatnya Berinvestasi di Indonesia
Acara Indonesia Investment Day digelar secara meriah di gedung New York Stock Exchange (NYSE) di kawasan Wall Street, New York. Banyak perusahaan nasional Indonesia yang berpartisipasi. Di acara yang dihadiri para pebisnis Amerika Serikat (AS) itu, Indonesia mengajak kepada pengusaha AS untuk berinvestasi di Indonesia.
Rangkaian kegiatan Indonesia Investment Day digelar dari pukul 08.00 hingga sore hari, Senin (24/9/2012). Inti dari acara ini adalah mempromosikan iklim bisnis dan peluang investasi di Indonesia kepada para pebisnis AS. Seminar dengan tema 'Indonesia's Rise as Asia's New Economic Power House: Transformation, Opportunities & Partnership for All' mengawali acara ini.
Dubes RI untuk AS Dino Patti Djalal saat memberikan sambutan menyampaikan posisi ekonomi Indonesia. Menurut dia, saat ini Indonesia merupakan negara yang paling tinggi pertumbuhan ekonominya di Asia setelah China. Karena itu, saat ini sudah saatnya bagi investor internasional untuk berinvestasi di Indonesia.
"Bapak Presiden juga pernah meminta saya agar saya menyampaikan bahwa di Asia itu tidak hanya China. Tapi juga ada Indonesia," kata Dino yang meyakinkan bahwa Indonesia merupakan masa depan.
"Jika Anda berpikir tentang Asia, maka berpikirlah Indonesia. Bila Anda berpikir tentang pertumbuhan, maka berpikirlah Indonesia. Bila Anda berpikir tentang pertumbuhan, maka berpikirlah Indonesia. Bila Anda berpikir tentang keuntungan, berpikirlah Indonesia. Bila Anda berpikir tentang masa depan, maka berpikirlah Indonesia," sambung Dino disambut tepuk tangan para undangan.
Presiden SBY dalam pidatonya di acara ini juga memperkuat alasan mengapa investor harus berinvestasi di Indonesia. Saat ini Indonesia memiliki pertumbuhan terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, berdasarkan penelitian McKinsey Institute, Indonesia saat ini memiliki peran paling penting dalam ekonomi Asia, setelah China.
Di masa mendatang, McKinsey memperkirakan investasi di Indonesia akan terus tumbuh signifikan. Karena itu, SBY mengajak kepada para investor untuk menanamkan investasi di Indonesia di banyak bidang, termasuk pertambangan, minyak, telekomunikasi, dan lain-lain.
Dalam pidatonya, SBY juga menyampaikan kebijakan pembangunan Indonesia yang selalu menekankan pada empat hal, yaitu pro growth, pro job, pro poor, dan pro environment. Presiden juga memaparkan mengenai Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang sudah dicanangkan hingga 2025.
Meningkatnya peran Indonesia dalam ekonomi dunia juga diakui oleh Nouriel Roubini, Chairman & Co-Founder Roubini Global Economics, yang menjadi keynote speaker dalam seminar ini. Menurut dia, beberapa negara mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat baik, seperti China, India, dan Brazil, termasuk juga Indonesia di Asia Tenggara.
Rangkaian Acara
Acara Indonesia Investment Day ini diawali dengan seminar dengan tema 'Indonesia's Rise as Asia's New Economic Power House: Transformation, Opportunities & Partnership for All'.
Seminar dibuka dengan kata sambutan Dino Patti Djalal dan CEO dan Direktur NYSE Duncan L Niederauer. Setelah itu, Presiden SBY menyampaikan pidato sekitar 30 menit. Kemudian dilanjutkan penandatanganan memorandum of agreement (MoA) antara pemerintah Indonesia dengan Boeing terkait kesepakatan offset/kompensasi dalam pembelian pesawat Boeing. Penandatanganan MoA dilakukan oleh Dino Patti Djalal dengan Vice President Boeing, Stanley Roth, disaksikan presiden SBY dan para peserta seminar.
Sebagai keynote speaker dalam seminar ini adalah Nouriel Roubini. Setelah itu, digelar diskusi panel mengenai Peluang Investasi di Indonesia dengan pembicara Menkeu Agus Martowardojo, Mendag Gita Wirjawan, Kepala BKPM Chatib Basri, dan CEO Cargill Gregoru R Page, dengan moderator Christopher Eoyang, Chief Growth Markets Strategist Goldman Sachs. Acara dilanjutkan dengan peluncuran Diaspora Business Council.
Acara kemudian berlanjut di Conrad Hotel New York dengan Luncheon Briefing dengan keynote speaker Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dengan moderator Wayne Forrest, Presiden American Indonesian Chamber of Commerce. Setelah itu, acara ditutup dengan One-on One Meeting dengan perusahaan-perusahaan nasional Indonesia.
Beberapa perusahaan yang berpartisipasi dalam acara ini adalah BNI, Bank BRI, Bank Mandiri, PGN, Semen Gresik, Bukit Asam, Jasa Marga, Aneka Tambang, Garuda Indonesia, Krakatau Steel, Pertamina, Astra Internasional, BCA, Lippo Karawaci, dan Telkom. Dalam one-on-one meeting ini, beberapa CEO dari perusahaan-perusahaan Indonesia hadir. Tampak antara lain Dirut BNI Gatot Mudiantoro, Dirut BRI Sofyan Basir, dan Dirut Bank Mandiri Zulkifli Zaini.
Acara Indonesia Investment Day disponsori banyak pihak, seperti Bank Indonesia, NYSE Euronext, Bank BRI, BNI, BNY Mellon, BKPM, IDX, Danareksa Sekuritas, dan Goldman Sachs. Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II juga tampak hadir dalam pembukaan acara tersebut.
sumber:detik.com