Dahlan Iskan: 136 Juta Orang Bisa Bawa RI Jadi Negara Maju
Menteri BUMN Dahlan Iskan optimistis negara tercinta ini bisa menjadi negara maju. Ia meyakini tingkat kemiskinan yang menurun dan jumlah penduduk kelas 'menengah' mampu mendongkrak perekonomian Indonesia.
"Bisakah Indonesia naik kelas menjadi negara maju? Jawabnya tergantung pada kebiasaan berpikir kita. Bagi yang biasa berpikir negatif dan pesimistis, jawabnya akan tidak bisa dan tidak mungkin bisa," kata Dahlan.
"Tapi bagi orang yang memiliki kebiasaan berpikir positif dan optimistis, jawabnya bisa lain sama sekali. Indonesia pasti akan naik kelas menjadi negara maju! Pasti! Bahkan tidak lama lagi! Tahap menjadi negara maju itu bisa dicapai hanya dalam waktu 15 tahun!," imbuh Dahlan
Ia menyampaikan hal tersebut dalam sebuah orasi ilmiah pada Dies Natalis ke 50 Universitas Udayana, Bali akhir pekan ini yang dikutip detikFinance, Minggu (30/9/2012).
Dahlan tidak hanya asal memprediksikan saja. Ia memiliki beberapa alasan yang meyakini Indonesia bisa menjadi negara maju.
"Lalu untuk menjadi negara maju bagaimana hitung-hitungannya? Apa dasarnya? Adakah modal untuk menjadi negara maju? Bukankah untuk menjadi negara maju harus memiliki modal? Bukankah tidak mungkin sebuah negara berkembang bisa tiba-tiba saja menjadi negara maju?," tanya Dahlan.
"Sebenarnya, untuk bisa naik kelas menjadi negara maju, Indonesia memiliki modal yang banyak. Modal untuk menjadi negara maju itu kini sudah tersedia dalam jumlah yang cukup," ungkapnya.
Salah satunya, menurut Dahlan adalah sekarang ini, di Indonesia, jumlah orang yang sudah tidak miskin lagi mencapai 136 juta orang. Ia belum menyebutnya sebagai jumlah kelas menengah.
"Tetapi dari 136 juta orang itu sebagian besar memang sudah masuk kelas menengah, tapi sebagian lagi masih tergolong menengah bawah. Karena itu saya menyebutkan kelompok 136 juta orang itu sebagai kelompok orang yang sudah tidak miskin lagi," paparnya.
Kelompok ini, sambung Dahlan adalah kelompok yang tidak lagi memikirkan apakah besok bisa makan. Kelompok ini adalah kelompok orang yang idak lagi berpikir apakah hari raya nanti bisa membeli baju baru atau tidak. Kelompok ini adalah kelompok yang pasti bisa menyekolahkan anak mereka. Kelompok ini adalah kelompok yang tidak lagi kalut untuk setiap harinya memikirkan masalah-masalah perut dan pakaian.
"Kelompok 136 juta orang ini sudah lebih banyak menggunakan pikirannya untuk bagaimana lebih maju lagi, bagaimana lebih sejahtera lagi, dan bagaimana lebih meningkatkan taraf hidupnya lagi. Kelompok ini lebih banyak menggunakan otaknya untuk terus berpikir hari depan yang lebih panjang. Bukan lagi menggunakan pikirannya untuk persoalan besok pagi," terangnya.
"Ketika orang sudah lebih banyak menggunakan pikiran dan energinya untuk memikirkan masa depan, maka orang tersebut akan menghasilkan kemajuan. Ketika 136 juta orang sudah lebih banyak menggunakan pikirannya untuk kemajuan dirinya masing-masing, maka aka nada 136 juta orang yang kian maju. Ketika 136 juta orang kian maju secara bersama-sama, maka negara tempat 136 juta orang itu akan ikut maju," imbuh Mantan Dirut PLN ini.
Maka siapa yang akan membuat Indonesia naik kelas menjadi negara maju? Dahlan berpendapat, salah satu yang berperan paling penting adalah mereka yang sekarang sudah masuk kelompok 136 juta orang itu. Angka 136 juta orang, adalah angka yang sangat besar. Angka 136 juta orang adalah angka yang luar biasa hebatnya sebagai modal sebuah kemajuan.
"Begitu 136 juta orang tersebut terus menggunakan pikiran dan energinya untuk maju, maka negara ini akan cepat maju. Angka 136 juta adalah angka yang nilainya 7 kali jumlah penduduk Malaysia. Angka 136 juta adalah angka yang nilainya sama dengan 50 kali penduduk Singapura," tegas Dahlan.
Semakin sejahteranya kelompok 136 juta orang ini akan mengajak lebih banyak lagi orang yang ada di bawah mereka untuk ikut maju. Kelompok 136 juta orang ini akan 'menarik' lebih banyak lagi golongan yang lebih bawah untuk masuk kelompok itu.
"Karena kelompok 136 juta orang ini terus berpikir untuk lebih maju dan lebih maju, maka kelompok ini sekaligus memiliki prinsip yang kuat: tidak mau lagi mundur. Tidak mau lagi miskin. Tidak mau lagi kembali menjadi orang yang menderita," tuturnya.
Tentu menurut Dahlan ada satu-dua orang yang terpelanting kembali menjadi orang yang miskin, tapi akan lebih banyak orang miskin yang terkatrol ke dalam golongan 136 juta ini. Bahkan dalam 10 tahun ke depan golongan 136 juta ini bisa jadi sudah menjadi 160 juta orang.
"Sebuah modal yang lebih besar lagi untuk dalam lima tahun berikutnya membuat Indonesia benar-benar naik kelas menjadi negara maju," tutup Dahlan.
sumber:detik.com
0 komentar
belum ada komentar