Pertama di Papua Selatan, Inovasi Kelompok Usaha Payum Iwag Hasilkan Produk Kecantikan
Aneka produk kecantikan yang diproduksi Kelompok Usaha Payum Iwag
Hadir inovasi baru yang dihasilkan Kelompok Usaha Payum Iwag, Merauke, Papua Selatan. Adalah pengembangan produk kreatif pemanfaatan sumber daya alam lokal yang bernilai ekonomi.
Kelompok usaha yang didalamnya beranggotakan puluhan kaum perempuan, dengan didampingi Perkumpulan Sophia Nusantara, berhasil mengangkat potensi kelapa menjadi produk perawatan kecantikan alami sekaligus untuk memberdayakan pelaku usaha lokal.
Perkumpulan Sophia Nusantara mengakui, Kelompok Usaha Iwag menjadi yang pertama di Papua Selatan, sebagai UMKM berinovasi dalam pengolahan minyak kelapa menjadi kosmetik.
“Di Merauke, Papua Selatan memiliki potensi SDA yang besar. Daerah pesisirnya kaya akan hasil laut. Kaum perempuan selama ini hanya mengolah kelapa menjadi minyak, kami (Perkumpulan Sophia Nusantara) mendampingi Kelompok Usaha Payum Iwag memanfaatkan hasil minyak menjadi produk unggul, kosmetik,” kata Direktur Perkumpulan Sophia Nusantara, Muhammad Novan Prasetya kepada wartawan disela-sela Workshop dan pameran produk kelompok usaha Payum Iwag, Kamis (09/01/2024).
Perkumpulan Sophia Nusantara sangat berharap, aneka produk kecantikan yang dirintis Kelompok Payum Iwag bisa diterima pasar, sehingga usahanya semakin maju dan membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas.
Novan Prasetya menyebut, Payum Iwag menamai produknya ‘MES’. Kata Mes sendiri bersumber dari bahasa lokal yang berarti cantik/indah.
Saat ini Payum Iwag telah memproduksi seribu pcs produk turunan yang berbahan dasar kelapa menghasilkan sabun kopi, lip balm, body butter, dan body scrub.
Sementara itu Pembina Payum Iwag sekaligus menjabat Kepala Badan Pemerintahan Masyarakat Kampung Merauke, Daud Holenger, mengapresiasi bisnis yang mulai digeluti warga (notabene nama-nama Papua) dinilai sejalan dengan tren kecantikan masa kini.
Selain itu, sambung Daud Holenger, usaha Payum Iwag yang memanfaatkan kekayaan alam lokal ini, tentunya akan menjadi perhatian pemerintah untuk dipacu kemajuannya.
Diketahui, Perkumpulan Sophia Nusantara menggelar Workshop dan pameran produk kelompok usaha Payum Iwag sekaligus pemutaran film documenter Dilema Food Estate dan Focus Group Discussion (FGD) Pemetaan Aktor dan Pemetaan Rantai Pasar.
Dikatakan, perubahan iklim telah menjadi isu global yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk mata pencaharian nelayan dan ekosistem laut di Pantai Payum.
Menghadapi tantangan akibat perubahan iklim, nelayan di Pantai Payum perlu mengadopsi berbagai strategi adaptasi untuk menjaga keberlanjutan hidup mereka. Salah satu langkah penting adalah dengan memanfaatkan hasil bumi seperti kelapa yang diolah menjadi minyak sebagai bahan dasar dalam pembuatan produk turunan minyak kelapa seperti : Sabun, Body Buter, Body Scrub dan Lip Balm.
Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri sejumlah OPD dan instansi terkait, Majelis Rakyat Papua Selatan maupun para pelaku usaha di Merauke.