Pendekatan Lunak di Perbatasan RI-PNG
Jakarta: Indonesia dan Papua Nugini (PNG) sepakat mengelola perbatasan dengan pendekatan yang lunak, namun memberikan kepastian sehingga penduduk di kedua batas wilayah bisa terus berinteraksi.
"Kami sepakat untuk memperbaharui kerja sama di bidang pengelolaan perbatasan ke depan ini agar interaksi antara kedua warga bisa berjalan dengan baik," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada bagian lain keterangan persnya bersama PM PNG Peter Charles Paire O'Neil di Istana Merdeka, Senin (17/6) sore.
Kerja sama hukum atau perjanjian ekstradisi juga telah disepakati. Kedua pemerintah telah menandatangani MoU ekstradisi yang dinilai penting ini. RI-PNG juga melakukan kerja sama pertahanan dan keamanan.
Dalam kerangka kerja sama regional --dalam hal ini APEC-- kedua negara menyepakati akan terus meningkatkannya. "Saya mengundang PM O'Neil untuk hadir dalam APEC Summit, Oktober mendatang di Bali. Saya juga mendukung keinginin PNG untuk menjadi tuan rumah pada tahun 2018 mendatang," Presiden SBY menjelaskan.
Dalam kesempatan in Presiden SBY mengucapkan terima kasih kepada pemerintah PNG atas konsistensinya mendukung kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia.
Sumber :http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2013/06/17/9143.html