Anggaran Melimpah, Rapor Kesehatan Papua Masih Merah
Dana Otonomi Khusus Bidang Kesehatan dan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk membiayai perbaikan mutu kesehatan di tiap kabupaten dan kota di provinsi Papua mencapai Rp1,4 triliun. Namun sayangnya, masih ada beberapa kabupaten yang mendapat rapor merah (buruk) dalam pelayanan kesehatan.
Dinas Kesehatan Provinsi Papua mengungkap, dari 29 Kabupaten dan 1 kota yang ada di Papua, ada sembilan Kabupaten yang memiliki indikator pelayanan kesehatan merah.
“Yang memperoleh rapor merah untuk daerah pegunungan Papua itu, Kabupaten Dogiyai, Deiyai, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Nduga, Puncak dan Kabupaten Puncak Jaya, sedangkan daerah pesisir pantai salah satunya yakni Kabupaten Waropen,” papar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, drg. Aloysius Giyai, seperti dilansir okezone, kemarin.
Dikatakan, harusnya dengan pembagian merata dana kesehatan Otsus dan DAK pusat ke daerah, pemerintah Kabupaten mampu memanfaatkan dana itu untuk memperbaiki kwalitas pelayanan kesehatan ke masyarakat.
“Seharusnya, kesehatan di Papua itu ada kemajuan, karena dana kesehatan itu besar,” katanya.
Atas beberapa Kabupaten yang mendapatkan rapor buruk tersebut, kepala dinas menduga, pemimpin daerah dalam hal ini bupati dari kabupaten dimaksud, telah menggunakan dana tersebut untuk dialokasikan ke agenda lain.
“Jujur saja pemimpin daerah ada yang rubah-rubah uang itu untuk lain-lain. Tidak jelas, Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) turun ke kabupaten minta datanya juga datanya tidak jelas, dengan alasan yang tidak jelas, baku (saling) oper, dari Bapeda, ke Badan Keuangan, lempar salahkan DPR lempar salahkan Bupati. Mereka ini mengelabui pelaksanaan otsus ini,” ujarnya.
Meski begitu, Dinkes Papua, menganggap merahnya rapor pelayanan kesehatan di kabupaten-kabupaten tersebut, belum dimaksimalkan.
“Seperti Kabupaten Yalimo, Tolikara, Paniai, Mappi, disana dana alokasi kesehatan cukup dan digunakan sebagaimana mestinya. Sehingga, dari yang indikator berwarna merah langsung menjadi kuning, bahkan hijau, Sedangkan kabupaten dengan rapor merah, sebetulnya sudah melaksanakan, namun belum maksimal,” katanya.
sumber : metromerauke.com