Secara umum, pada November 2019, dari 82 kabupaten/kota IHK di
Indonesia tercatat 57 kabupaten/kota mengalami inflasi dan 25 kabupaten/kota mengalami deflasi.
November 2019 Merauke mengalami inflasi 1,21 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 138,91. Sementara inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 3,30 persen.

Kepala Seksi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Merauke, Due Godang B.Sihombing . Sihombing menjelaskan, tingkat deflasi tersebut membuat Merauke berada di urutan kedua nasional dan urutan kedua Sulampua (Sulawesi, Maluku dan Papua).

"Tingkat deflasi, Kabupaten Merauke berada di urutan kedua nasional dan urutan kedua Sulampua. Merauke mengalami inflasi 1,21 persen dengan IHK sebesar 138,91," sebut Kasi Statistik, Senin (02/12) di BPS Merauke.

Untuk inflasi tahun kalender Merauke di bulan November 2019 sebesar -1,50 persen dan inflasi year on year (November 2019 terhadap November 2018) sebesar - 0,42 persen.

Ia mengatakan, kenaikan harga barang dan jasa di Merauke disebabkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 3,37 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,84 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,10 persen, kelompok sandang sebesar 0,11
persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,52 persen.

Sedangkan kelompok komoditas yang mengalami penurunan antara
lain kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar - 0,02 persen dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar - 0,26 persen.

Sumbangan beberapa komoditas yang memberikan andil terhadap Inflasi Kabupaten Merauke adalah; Mujair 0,50 persen, Kacang Panjang 0,20 persen, Air Kemasan 0,12, Bayam 0,12, udang basah0,12, kol putih 0,11, perbaiki ringan kendaraan 0,06, buncis 0,05, Semangka 0,03 dan Cat Tembok 0,02.

Selanjutnya, pada angkutan udara 0,09, Cabai Merah-0,08, Daging Ayam Ras -0,07, Beras -0,03, Minyak Goreng -0,03, Ikan Paha 0,02, Kangkung 0,02, Talas/Keladi -0,01, cat kayu/ cat besi 0,003.

Secara umum, pada November 2019, dari 82 kabupaten/kota IHK di
Indonesia tercatat 57 kabupaten/kota mengalami inflasi dan 25 kabupaten/kota mengalami deflasi.
November 2019 Merauke mengalami inflasi 1,21 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 138,91. Sementara inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 3,30 persen.

Kepala Seksi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Merauke, Due Godang S. Sihombing menjelaskan, tingkat deflasi tersebut membuat Merauke berada di urutan kedua nasional dan urutan kedua Sulampua (Sulawesi, Maluku dan Papua).

"Tingkat deflasi, Kabupaten Merauke berada di urutan kedua nasional dan urutan kedua Sulampua. Merauke mengalami inflasi 1,21 persen dengan IHK sebesar 138,91," sebut Kasi Statistik, Senin (02/12) di BPS Merauke.

Untuk inflasi tahun kalender Merauke di bulan November 2019 sebesar -1,50 persen dan inflasi year on year (November 2019 terhadap November 2018) sebesar - 0,42 persen.

Ia mengatakan, kenaikan harga barang dan jasa di Merauke disebabkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 3,37 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,84 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,10 persen, kelompok sandang sebesar 0,11
persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,52 persen.

Sedangkan kelompok komoditas yang mengalami penurunan antara
lain kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar - 0,02 persen dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar - 0,26 persen.

Sumbangan beberapa komoditas yang memberikan andil terhadap Inflasi Kabupaten Merauke adalah; Mujair 0,50 persen, Kacang Panjang 0,20 persen, Air Kemasan 0,12, Bayam 0,12, udang basah0,12, kol putih 0,11, perbaiki ringan kendaraan 0,06, buncis 0,05, Semangka 0,03 dan Cat Tembok 0,02.

Selanjutnya, pada angkutan udara 0,09, Cabai Merah-0,08, Daging Ayam Ras -0,07, Beras -0,03, Minyak Goreng -0,03, Ikan Paha 0,02, Kangkung 0,02, Talas/Keladi -0,01, cat kayu/ cat besi 0,003.